0 comments

Hitam Putih George Graham

10.14
Arsene Wenger disebut-sebut sebagai pelatih terbesar Arsenal, tapi jangan lupakan satu sosok yang memiliki pencapaian tak kalah mentereng dari sang Professor, dia adalah George Graham.

Sukses Sebagai Pemain dan Pelatih
Sebagai pemain Graham meraih sukses bersama Arsenal di era 70an. Graham yang tumbuh bersama Aston Villa bermain impresif bersama Chelsea, hal yang membuat Arsenal merekrutnya pada tahun 1966. Bermain dengan legenda lain macam Charlie George, Graham yang berposisi sebagai midfielder sukses memberikan double gelar FA Cup dan Divisi Satu dimusim 1970-1971, plus Inter Cities Fairs Cup musim sebelumnya. Total ia bermain di 227 pertandingan dengan catatan 60 gol dalam 6 musim. Graham gantung sepatu pada tahun 1978 bersama Califonia Surf setelah sempat membela Manchester United, Porstmouth dan Crystal Palace.

Goonersia

Setelah pensiun, Graham memutuskan untuk menjadi pelatih. Klub pertamanya adalah Milwall. Suksesnya bersama Milwall membuat Arsenal tertarik memulangkannya untuk dijadikan assisten pelatih bagi Alex Ferguson. Karena Ferguson membuat Arsenal menunggu terlalu lama, klub akhirnya memutuskan untuk mengangkat Graham sebagai pelatih utama pada tanggal 14 Mei 1986.

Graham merupakan pendiri dari pertahan Famous Four yang terdiri atas Lee Dixon, Nigel Winterburn, Tony Adams dan Steve Bould. Termasuk juga beberapa rekrutan legendaris lain seperti Seaman, Limpar dan Richardson. Graham dikenal dengan metode permainan yang memprioritaskan pertahanan, sehingga di eranya permainan Arsenal dikenal amat monoton dan memunculkan jargon "Boring, Boring Arsenal" atau "One nil to the Arsenal". Tapi metode tersebut terbukti efektif.

Graham sukses mempersembahkan 7 gelar mayor dan 4 kali runner-up. Sukses tersebut adalah, dua kali double gelar dalam semusim, yakni musim 1990-1991 (Juara Liga dan Charity Shield) dan musim 1992-1993 (Piala Liga dan Piala FA). Gelar lainnya adalah juara Liga musim 1988-1989, Piala Liga musim 1987-1988 dan yang paling diingat, Piala Winners tahun 1994. Catatan yang luar biasa dari George Graham bagi Arsenal selama sembilan musim.

Goonersia

Sayangnya, semua catatan emas dan status legenda George Graham di Arsenal sedikit ternoda karena beberapa hal yang disebabkan oleh ulahnya sendiri. 

Ada 3 hal yang menjadi penyebab: 
Pertama, sebagai pelatih yang dikenal menerapkan disiplin tinggi bahkan cenderung keras dan otoriter, Graham sering meninggalkan kesan buruk bagi pemainnya. Sudah bukan hal aneh jika ada mantan pemain binaan Graham mengangkat kisah buruk tentang hubungan mereka. Bahkan seorang Anders Limpar, eks pemain Arsenal asal Swedia yang telah mempersembahkan 5 gelar bagi klub mengaku jabat tangannya tak digubris sang pelatih saat ia "ditransfer secara paksa" ke Everton.

Kedua, ia diberhentikan dengan tidak hormat oleh klub karena terbukti menerima pembayaran ilegal dari agen pemain Norwegia sebesar 425 ribu poundsterling untuk transfer dua pemain, yakni John Jensen dan Pal Lydersen. Tak sampai disitu, ia pun diberi dihukum oleh FA untuk menjauhi segala kegiatan sepakbola selama satu tahun. Meski ini adalah kasus pribadi, jelas nama Arsenal ikut terseret. Klub pun terpaksa memecat Graham sekalipun kinerjanya tidak bisa dikatakan buruk.

Ketiga, usai menjalani hukumannya, Graham pun melanjutkan karir kepelatihan di Leeds United pada musim 1996 sampai 1998. Tak ada yang salah, karena sekalipun rival, Arsenal memiliki hubungan yang harmonis dengan Leeds. Masalah justru datang saat Graham kembali ke London tahun 1998, karena ia tidak kembali untuk Arsenal atau Chelsea, melainkan Tottenham Hotspurs! Tak ayal Graham pun mendapat kecaman keras bahkan dinilai pengkhianat oleh fans Arsenal saat itu. 

Kini Graham telah pensiun melatih. Dengan semua catatan emas yang dimilikinya dan sekalipun ada noda disana, tak perlu diragukan lagi bahwa George Graham tetaplah salah satu legenda terbesar sepanjang sejarah Arsenal Football Club.
 
Click to Open
Top