Fair Play: Arsenal vs Sheffield United (1999)

Kejadian unik atau lebih tepatnya langka, telah terjadi dalam ajang FA Cup di tahun 1999. Kejadian yang nantinya layak dikenang sebagai salah satu contoh fair play yang mulai sulit ditemui dalam dunia sepakbola. 

13 Februari 1999. Babak 5 Piala FA: Arsenal vs Sheffield United. Menit 80, skor masih sama kuat: 1 - 1. Seorang pemain Sheffield tergeletak di lapangan. Melihat hal itu, kiper Sheffield yang menerima bola segera menendangnya ke luar lapangan sebagai bentuk fair play.

Tak ada yang salah sampai Ray Parlour memutuskan untuk mengambil bola dan melakukan throw in ke arah Nwanko Kanu. Tanpa pikir panjang, debutan Arsenal itu menyisir pertahanan Sheffield yang tampak tekejut. Bola pun diumpan pada Overmars yang sukses menjaringkan bola.

Para pemain Arsenal berselebrasi merayakannya, sementara para pemain Sheffield melancarkan protes ke arah wasit. Pada akhirnya wasit tak bergeming, gol dianggap sah dan skor 2 - 1 untuk Arsenal bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Arsenal pun lolos ke babak selanjutnya dan Sheffield hanya bisa pasrah sekalipun merasa telah dicurangi.

Tapi siapa sangka, seuasai laga Arsene Wenger mengeluarkan pernyataan mengejutkan semua pihak. Ia mengaku setuju dengan Sheffield soal gol kedua Arsenal. Wenger menilai, gol Marc Overmars diperoleh lewat proses yang tidak fair meski secara teknis tidak ada yang salah dengan gol tersebut. Wenger pun meminta FA mengadakan replay.

Keinginan tanding ulang dari Wenger pun dikabulkan FA. 10 hari kemudian laga pun dilangsungkan di Stadion Highbury. Pada akhirnya, Arsenal tetap sukses melaju ke babak selanjutnya berkat kemenangan dengan skor identik: Arsenal 2 - 1 Sheffield United.