Berakhir sudah petualangan panjang Diaby bersama Arsenal. Setelah berada di London Merah sejak 2006 silam, klub akhirnya memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang kontraknya. Jelang musim 2015 - 2016 dimulai, Diaby dirilis klub dengan status bebas transfer.
Datang sebagai pemain muda, Diaby awalnya merupakan pemain muda berprospek cerah di Arsenal. Kemampuannya di lini tengah dinilai begitu hebat hingga disebut-sebut sebagai cetak biru Patrick Vieira. Tidak hanya skill, tapi secara postur ia memang mirip dengan kapten legendaris Arsenal itu.
Diaby bisa bermain dihampir seluruh area tengah. Ia bisa menjadi gelandang bertahan, tengah atau serang berkat kemampuan bertahan dan menyerang yang sama baiknya. Visi yang bagus, postur menjulang, kekuatan fisik dan punya kecepatan. Bisa dibilang Diaby mirip seperti Yaya Toure saat ini.
Sayangnya harapan tinggal harapan. Alih-alih menjadi gelandang elit, Diaby justru jadi pesakitan. Diaby menjalani karir dengan riwayat cedera yang luar biasa banyaknya. Mungkin lebih banyak dari jumlah bermainnya di Arsenal. Hal ini tak hanya merugikan klub, tapi karirnya sendiri.
Arsene Wenger, satu-satunya sosok yang begitu percaya pada perkembangan Diaby akhirnya menyerah juga. Sembilan musim dengan 123 penampilan, jelas catatan yang sangat tidak kontributif bagi seorang pemain, belum lagi fakta bahwa tak sekalipun Diaby melewati musim tanpa cedera.
Begitu malang nasib Diaby, bahkan apa yang dialaminya jauh lebih buruk dari apa yang pernah dialami Owen Hegreaves. Semoga saja disisa karirnya Diaby bisa selalu fit, tak lagi rentan cedera dan mudah mendapatkan klub baru.
0 comments:
Posting Komentar
::Berkomentarlah dengan sopan::