Gooners boleh senang dengan sepak terjang Arsenal musim ini. Meski telah gagal di kompetisi Capital One Cup, tapi skuad Arsene Wenger berpeluang membawa klub mengakhiri paceklik gelar yang sudah berjalan 9 tahun di kompetisi Liga Premier. Belum termasuk masih aktifnya Arsenal di kompetisi lain.
Tapi jika diteliti, Goonersia akan menemukan sebuah "tindakan" dari FA yang bisa saja menggagalkan rencana sukses tersebut. Hal ini terkait penyusunan jadwal Premier League yang seolah dibuat sangat tidak bersahabat bagi kubu The Gunners.
Kita tentu belum lupa jadwal horor yang harus dijalani Ramsey dkk di bulan Desember dimana berturut-turut mereka harus menghadapi Everton, Manchester City dan Chelsea. Di antaranya bahkan terselip laga Champions League melawan Napoli (tandang). Tapi itu belumlah horor yang sebenarnya.
Beranjak ke bulan Februari dan Maret 2014, kita akan melihat sesuatu yang jauh lebih mengerikan:
Pertanyaannya, kenapa FA yang mengatur jadwal Liga Premier bisa "begitu tega" pada Arsenal? Kenapa Arsenal menjadi satu-satunya tim papan atas yang memiliki 2 bigmatch berurutan dalam kalendernya?* Dan kenapa jadwal tersebut seperti sengaja di tempatkan dipekan yang sama dengan laga Champions League?
Mungkin kurang pantas bagi tim sebesar Arsenal mengeluhkan jadwal, tapi setelah apa yang terjadi di Etihad Stadium, di mana para pemain bermain dengan kelelahan fisik dan mental yang kentara akibat break yang hanya 1 hari pasca laga Napoli di Italia, tentu penjadwalan oleh FA ini patut untuk dipertanyakan.
Mungkin benar apa dikatakan Arsene Wenger jika jadwal Premier League sekarang lebih mengikuti kemauan televisi ketimbang kemauan pesertanya.
*2 big match berurutan tidak ditemukan dalam kalender Premier League tim seperti Chelsea, City, dan United, kecuali Liverpool.